Layan primadona lapuk, best...........

.

On the way balik dari kuliah petang dari laut biru di atas bukit tunggal, perwira yang aku tumpang mendendangkan mersik lagu-lagu santai berbuai-buai. Kadang-kadang, aku arahkan perwira ke kanan, ke kiri dan kadang-kadang aku minta dia lompat lubang-lubang jerlus korekkan hujan.

Hentian pandu terus roti-daging-berkeju aku lalui, aku pandang tapi tanpa nafsu yang menjalar. Musik dari corong gramaphone berceloreng-celoreng dalam telinga, bergetar segala isi lilin.



Entah kenapa, tak satu pun primadona mampu menggetarkan jiwa aku. Aku tak pasti aku dalam zaman apa sekarang ini. Aku tak faham apa maksud mereka.

Aku tekan punat-punat yang tersentil. Satu persatu primadona silih berganti. Dari berdarah Melayu hinggalah berdarah kacukkan serani, hinggalah primadona dari negeri atas angin. Tak satu pun bisa menggetar jiwa aku. Tak satu pun bisa memujuk hati aku yang masih teringatkan roti-daging-berkeju yang mengejek kocek seluar aku yang kembang-kempis.



Punat terakhir aku tekan, seakan aku pernah kenal primadona itu. Ya, lamaaaaaaa duluuuu...
Dari Suria FM.

Anda akan terasa anda tua apabila kebanyakkan lagu-lagu kegemaran anda dimainkan dari Suria FM berbanding dari ERA dan Hot FM.

Terimalah kenyataan itu.






.