.
Hasri memandang secangkir kopi O di depannya. Bukan! Hasri merenung biasan di permukaan kopi O suamnya. Dia harapkan ada bayang-bayang Nita muncul di permukaan air Kopi. Bukan! Hasri merenung bayang-bayang yang berupa petunjuk untuk 5hb May, yakni esok.
"Nitaaaa...." jerit Hasri manja.
"Yaaaa...." balas Nita manja juga sambil datang mendekati.
Hasri paut tangan Nita lalu didekatkan ke dadanya.
"Kalaulah mataku ini adalah tingkap untuk melihat apa yang ada dalam hatiku, sesungguhnya hatiku pula adalah pintu untuk kamu masuk ke dalam hidupku..."
Nita menjadi longlai. Lemau dengan kata-kata Hasri. Jiwa lembutnya hanyut dibuai Hasri.
"Jadi, lihatlah ke dalam mataku dalam-dalam... kau akan dapat lihat kita berdua sedang memadu asmara..."
"... gatal! Dah agak dah"
Nita berlari meninggalkan Hasri di meja kopi. Haih! Hasri melepaskan keluhan kecil.
Hasri renung kembali permukaan air kopi O. Dia tenung panjang-panjang, dia menung lama-lama.
Kemudian dia terlihat sebiji roket dan sebiji bulan sedang ditimbang oleh dacing.
Dacing itu kejap-kejap senget ke kanan, kejap-kejap senget ke kiri... masih belum berhenti lagi.
Esok sudah 5 hb. Haih! Hasri melepaskan keluhan kecil.
.
7 comments:
aku tak pasti, ni novel politik atau novel romantis...hahaha
Daddy Ziyyad,
aku pun tak pasti.
ko kena tenung dalam mata aku baru dapat tahu...
hahaha
hahaha... lucu weih.!
teringat aku kat si Mun. hahaha.!
(aku teringat kisah lucu si Mun, yg tetiba melutut depan freshy, kenalpun tak, terus dia melamar...!!! kahkahkah...)
.
beromantik sambil perpikiran politik gitu yer...hehehe
Sepa,
dia ada gitu eh...
aku tak tau lak. kalau aku tau, masa sessi ngeteh hari tu aku pasti kutuk sampai dia merangkuk masuk ke longkang....
ummuaidan,
ya... ya... 2 in 1
Ya lah...nada apa ya ni? Romantis...patriotik...melankolik...sinis...
Nak tengok jari Jam....
:)
cklah,
kalau biru pun sebab kena nila... hehehe
Post a Comment