Ah Pin terangguk-angguk mengikut rentak lagu opera Cina. Sesekala ditepuk-tepuknya dashboard. Karim, yang berbaris dibelakang, resah semacam. Berpeluh-peluh.
"Lu apa hal kawan? relaks la..." Ah Pin menjerit dari tingkap.
"Tak tahan wooo...sudah banyak. Kereta pun banyak" Karim.
"Haiyaa... orang lain pun tunggu lama, lu relaks la..."
"Mana boleh tahan-tahan. Nanti jadi batu"
"Jadi batu? Eh, jadi itu si Tanggang ka, apasat?"
"Q banyak panjang. Semua stesen minyak ini macam, sana penuh sini penuh. Apa macam mau buang, mati la"
"Wa jalan dulu boleh ka?" Karim
"Woiit! Mana boleh. Ikut turn" Ah Pin
"Wa bukan mau isi minyak. Wa mau tumpang kencing saja"
.
No comments:
Post a Comment