.
......dan setelah itu, aku pun hilang perlahan-lahan di dalam lautan cintamu, tangan aku diikat dengan tali kasihmu. Aku tenggelam dalam berahi nafsu, memugar jiwa yang resah menanti waktu, aku pun lemaslah dalam erat pelukan itu.
Hembusan bait-bait puisi rindu mengisi telinga, nafasmu meniupkan bara mencetus api merentaklah gemalai tari dan dari api itu mengewaplah sedunia mimpi. Aku yang terpejam, kubuka kelopak mata hati dengan rasa sangsi - adakah itu benar-benar kamu?
Aku terokai segenap roman wajahmu dengan mata telanjang ini aku dapat lihat ketulusan hatimu yang muncul di pipi. Aku cuba berkata tapi mulut aku masih bisu, bibir aku masih kaku, lidah aku masih beku. Kesejukkan di dasar lautan cintamu ini membuat aku bergetap bibir. Api itu dekat tapi serasakan jauh, cahayanya terang tapi sinarnya belum mampu menguak bidai mimpi, bahangnya belum mampumencairkan darah aku yang sedang beku ini.
"Sayang...?" Panggilmu.
Aku cuba menyahut tapi aku tak termampu. Hanya air mata ini yang menyahut panggilanmu...aku harap kamu tahu keadaan aku.
.
2 comments:
Ini kah kisah siput yang telah ke sebelah sana?
Tata.
X de kena mengena...
Post a Comment